SD AlYaklu

Menyambut Program Dinas Kesehatan Kota Malang dalam rangka mewujudkan siswa yang sehat dan berdaya tahan tinggi dalam melawan berbangai penyakit dilaksanakan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolahm (BIAS) untuk jenjang Sekolah Dasar. Program ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar kota Malang baik negeri maupun swasta. Sasarannya adalah seluruh siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 5. Imunisasi yang diberikan berupa vaksin campak, difteri tetanus (DT), dan tetanus difteri (TD).





Program Imunisasi di SD Unggulan Al Ya’lu yang dilaksanakan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis tanggal 17, 18 dan 19 November 2020 benar benar istimewa, karena dilakukan pada saat sekolah libur para siswa belajar dari rumah. Hari pertama menjadi sangat istimewa karena pesertanya adalah kelas 1 yang baru pertama kalinya datang di sekolah dan langsung diberi hadiah suntikan imunisasi di lengan kanan dan lengan kirinya. Terbayang sudah bagaimana hebohnya, bagaimana para tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dan Bapak Ibu Guru menaklukan sehingga semua siswa dapat diimunisasi. Peran orang tua juga sangat besar dalam suksesnya program imunisasi ini.
Setelah selesai 2 suntikan tampak para siswa merasa plong terbayar dengan minum susu segar ditambah kebahagianya dengan menerima seragam sekolah lengkap denganjas merah. “Aku suka diimunisasi, aku tidak nangis” kata Eduardo Brata Putra Taruna siswa kelas 1 kepada mamanya Ibu Nesya Fajar Kartika Ayu yang seorang Polwan.
Drive-Thru dan APD.
Rancangan awal program imunisasi di SD Unggulan Al-YA’LU adalah dengan metode drive-thru, artinya siswa tetap berada di mobil, petugas yang mendatangi siswa. Semua yang bertugas baik Bapak Ibu guru SD Unggulan Al-Ya’lu maupun tenaga kesehatan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Pada tahap persiapan teknis terakhir terjadilah perubahan skenario tidak drive-thru tetapi siswa yang mendatangi petugas.
Pertimbangan utamanya adalah protokol pelayanan kesehatan di tengah pandemi covid 19. Petugas kesehatan hanya menyiapkan 1 setel APD, jika tetap menggunakan drive through maka setiap petugas mendatangi mobil siswa harus menggunakan APD baru. Kata Ibu Jemi Barus, ketua tim Imunisasi dari Dinas Kesehatan. Ini tidak mungkin dilaksanakan. Ketika ditanyakan mengapa harus ganti APD baru? Jawabanya prinsipnya setiap mobil yang datang dianggap dapat membawa virus corona karena tidak mungkin menelusuri perjalanan terakhir. Sedangkan siswa diyakini berangkat dari rumah masing-masing dan posisi sudah mandi”, tegas Ibu Jemi Barus. Hal ini menjadikan imunisasi di SD Unggulan Al Ya’lu semakin istimewa, semua protokol kesehatan diterapkan secara ketat dengan improvisasi pelaksanaan yang sangat bijaksana.
Partisipasi orang tua siswa sungguh sangat menggembirakan apalagi program BIAS ini sangat bermanfaat bagi kesehatan ananda tercinta sehingga meningkatkan semangat belajar tidak mengalami gangguan kesehatan yang berarti.
“Saya senang sekali dapat hadir di SD Unggulan Al Ya’lu, anak kami sudah diimunisasi dan hari ini menerima seragam baru, anak saya tidak nangis ”, komentar bapak M Amrullah, ayahanda Soraya Amiranti Aisyahwara dan Soraya Arumiranti Aisyahkira. Bahkan komentar luar biasa dari Ibu Trisna Widyowati:”BIAS di SD Unggulan Al Ya’lu dilaksanakan pada saat yang sangat tepat. Prosedur pelaksanaanya benar benar sesuai dengan protokol covid 19. Pengaturan kedatangan siswa secara bergililiran, pemeriksaan suhu, fasilitas cuci tangan dan semua petugas menggunakan APD lengkap, petugas kesehatanya sangat berpengalaman dengan karakter anak yang bermacam macam”, tegas dr Iriana Maharani yang profesinya Doker Spesialis THT.
Tiga Pilar Pendidikan
Dilaksanakanya BIAS ini maka tiga pilar pendidikan di Sekolah Unggulan Al Ya’lu sudah dilaksanakan walau dalam situasi pandemi. Tiga pilar tersebut meliputi Kesehatan, Gizi dan Pembelajaran. Dengan dilaksanakan tiga pilar inilah program pendidikan SD Unggulan Al Ya’lu berhasil mengantarkan putra putri tercinta meraih prestasi tertinggi.

Tim Penanggulangan Covid-19 Sekolah Unggulan AL-YA’LU berjibaku melakukan serangkaian kegiatan untuk pencegahan penularan Covid-19. Selain penyusunan protokol keselamatan, dan sosialisasi, tim juga melakukan aksi. Walaupun semua siswa belajar dari rumah, di areal sekolah dilakukan pengamanan untuk mencegah penularan.
Kegiatan yang dilakukan adalah penyemprotan disinfektan. Areal penyemprotan meliputi seluruh areal PraTK, TK, SD, dan SMP Unggulan AL-YA’LU. Penyemprotan ini dilaksanakan mandiri oleh sekolah untuk memastikan seluruh areal di AL-YA’LU aman dari penularan pandemi coronavirus.
Merajut Hari Mengukir Prestasi. Ungkapan yang tepat untuk SD Unggulan AL-YA’LU. Satu dasawarsa ini secara berturut-turut SD Unggulan AL-YA’LU meraih nilai Ujian Sekolah SD Tertinggi rangking 1 di Kota Malang. Nilai rata-rata hasil Ujian Sekolah sekolah ini selalu rangking 1 di Kota Malang.
Tahun 2018 ini SD Unggulan AL-YA’LU meluluskan para siswanya untuk kali kesepuluh. Nilai rerata tertinggi sekolah tetap digenggam sekolah ini dengan total nilai 260,05 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan. Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.
Terhitung sejak lulusan pertama tahun 2009 meraih nilai rerata UASBN tertinggi. Tahun-tahun berikutnya nilai rerata tertinggi juga selalu diraih SD Unggulan Al-Ya’lu sejak namanya Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), berganti Ujian Nasional (UN), hingga Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Bagi AL-YA’LU apapun nama ujiannya, selalu berkomitmen dan terbukti bisa mengantarkan lulusannya meraih nilai rerata tertinggi.
Tahun ini terasa lebih istimewa. Pasalnya, baik SD maupun SMP Unggulan AL-YA’LU, kedua sekolah ini sama-sama meraih nilai rata-rata sekolah tertinggi USBN dan UNBK. Menurut kepala sekolah, prestasi ini akan ditingkatkan untuk tahun-tahun yang akan datang.
Read more: http://al-yaklu.com/#ixzz5IgkUcYU6

SAMBUTAN ISTIMEWA: Pravieta mendapatkan kalungan bunga dari Bapak Mendikbud Prof. Anies Baswedan, Ph.D di Bandara Soekarno-Hatta
Irdya Pravieta Waridati, siswa SD Unggulan AL-YA’LU Kota Malang meraih medali perunggu dalam Internasional Mathematics And Science Olympiad (IMSO) bidang sains di Phatumthani, Thailand yang diselenggarakan pada tgl 1-7 November 2015. Kedatangannya di sekolah disambut oleh para siswa di sekolahnya.
Pravieta saat di arena IMSO 12 di Thailand
…..IMSO merupakan ajang kompetisi tahunan internasional siswa SD yang terdiri atas dua bidang olimpiade yaitu Matematika dan Sains. Tahun 2015 ini diselenggarakan di Thailand dan diikuti oleh 20 negara peserta. Setiap negara mengirimkan para peserta terbaik yang telah dibina khusus untuk berkompetisi di bidang sains dan matematika. Pada saat pengumuman pada closing ceremony Irdya Pravieta merupakan salah satu peserta yang dipanggil untuk menerima medali perunggu, sebagai duta Indonesia.

Pravieta, siswa SD UnggulanAl-Ya’lu saat di arena IMSO 12 di Thailand
Pravieta menuturkan, sesungguhnya perolehan ini masih di bawah targetnya. Ia ingin memperoleh medali emas. Namun untuk mendapatkan hasil yang diperoleh sekarang ini pun tidak mudah. Harus melalui seleksi panjang. Ia mulai mengikuti seleksi awal di tingkat Kota Malang bersama 400 teman-temannya sejak bulan April 2015. Saat itu ia masih duduk di kelas 5. Ia menjalani beberapa kali seleksi di tingkat Kota dan ia menjadi juaranya.

SAHABAT: Pravieta membawa bendera merah putih berfoto bersama teman-temannya tim Indonesia dan manca negara
Selanjutnya mengikuti seleksi di tingkat provinsi dan berlanjut di tingkat nasional. Ia bersama guru pembimbingnya harus beberapa bulan bolak-balik Malang-Jakarta untuk mengikuti pembinaan sekaligus seleksi, hingga akhirnya terpilih menjadi duta Indonesia untuk berangkat ke Thailand.
Selama tujuh hari Di Thailand ia mengikuti beberapa rangkaian kegiatan. Tes tulis, tes eksperimen dan beberapa event kunjungan di beberapa tempat di Thailand. Sepulang dari Thailand, Pravieta bersama rombongan tim merah putih disambut oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan, Prof. Anies Baswedan, Ph.D. di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. Seleamat atas prestasi ini, semoga meraih prestasi yang lebih tinggi di kesempatan berikutnya.
”Alhamdulillah, tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah, sebenarnya saya kurang puas meraih juara II. Saya akan berusaha meraih yang lebih tinggi lagi, ” ujar Nabila bersemangat.